Ada 2 versi cerita yang saya dapatkan tentang sejarah desa Todanan
Versi yang pertama
Pada dahulu diceritakan bahwa ada 2 orang kakak beradik datang dari pesisir utara jawa dengan berjalan kaki, kakak beradik ini laki-laki dan perempuan. Diceritakan bahwa kakak beradik ini sedang mencari sebuah tempat tinggal baru atau berkelana. Dalam perjalanan itu sendiri kakak beradik ini sampailah di wilayah desa Todanan yang sekarang dan mereka kehabisan bekal makanan, akhirnya kedua orang tersebut meminta tolong kepada warga sekitar untuk memberi makan, pada akhirnya mereka diberi banyak sekali makanan oleh warga sekitar yang memang baik. Karena suka nya kedua orang tersebut, sehingga kedua orang itu menanyakan nama desa itu, tetapi tak ada orang desa yang menjawab pertanyaan itu karena wilayah tersebut belum ada namanya, akhirnya karena kakak beradik tersebut ingin memberikan nama. Sang kakak memberi nama Tedhanan yang artinya makanan karena banyaknya makanan yang diberikan kepada kakak beradik ini. Akhirnya nama ini pun meluas akan tetapi orang orang selanjutnya mendengarnya adalah Todanan karena jarak yang jauh antara orang yang membeti tahu dengan yang lain, karena dengungan dengungan itu maka sekarang menjadi desa Todanan
Versi yang kedua
Cerita ini berkaitan erat dengan cerita orang Dalangan, dimana saya mendapatkan cerita ini. Bahwa dikisahkan dahulu ada dua orang perempuan dan laki-laki, kedua orang ini ingin membuka lahan baru dikarenakan wilayah ini masih ditumbuhi hutan yang lebat, pada akhirnya laki-laki dan perempuan itu menebang pohon untuk membuka lahan. Akhirnya laki-laki karena kekuatannya lebih besar mendapat wilayah yang lebih luas sebenarnya tetapi dikarenakan sang perempuan hanya mendapat wilayah yang kecil, perempuan itu meminta tolong kepada lelaki untuk memberikan sedikit wilayah tebangannya untuk perempuan. Pada awalnya laki-laki ini menolak dan bilang bahwa harus pada kerja masing-masing tetapi setelah dibujuk akhirnya laki-laki ini pun mau menerima tetapi dengan ketentuan yang dibuat oleh laki-laki, perempuan itu pun menerimanya. Akhirmya, dibuatlah ketentuan bahwa dikarenakan banyaknya ranting yang menjadi sampah dan perlu dibakar dibuatlah ketentuan bahwa wilayah si perempuan hanya pada seberapa luas tempat abu pembakaran ranting ranting itu dan wilayah lainnya adalah milik laki-laki. Perempuan pun menerima ketentuan itu, akhirnya dibakarlah ranting-ranting itu, akan tetapi waktu itu ada angin yang kencang sehingga berhamburanlah abu dari pembakaran itu sehingga mendapatkan wilayah yang lebih luas dan subur, sekarang menjadi wilayah desa Todanan dan wilayah laki-laki sekarang menjadi desa Dalangan
Sejarah Desa Todanan, kec. Todanan, Blora ini saya ambil dari cerita orang orang
Tidak ada komentar:
Write komentar